Modul Pelajaran PPKn
Kelas VIII a, b, c,
d, e, f, dan g
A. Arti dan Makna Sumpah
Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia
1. Peran Perjuangan Pemuda
dalam Organisasi Kepemudaan
Pada tahun 1908, bangsa
Indonesia mulai bangkit.
Di bab sebelumnya, kita sudah membahas bahwa kebangkitan bangsa
Indonesia ini ditandai dengan berdirinya Boedi
Oetomo (Budi Utomo).
Berdirinya Budi Utomo mendorong bermunculannya organisasi Pemuda, seperti berikut.
1) Trikoro Dharmo (TK)
Trikoro
Dharmo didirikan oleh R. Satiman Wiryosanjoyo, dkk. di Gedung STOVIA Jakarta
pada tahun 1915. Trikoro Dharmo
merupakan cikal bakal Jong
Java. Trikoro Dharmo memiliki tiga visi mulia, yaitu: sakti berarti kekuasaan
dan kecerdasan, budi berarti bijaksana, dan bhakti berarti
kasih sayang. Visi ini
kemudian dikembangkan dalam tiga tujuan Trikoro Dharmo sebagai berikut.
1.
Mempererat tali persaudaraan antar siswa-siswi Bumi Putra pada sekolah
2.
menengah dan kejuruan.
3.
Menambah pengetahuan umum bagi anggotanya.
4.
Membangkitkan dan mempertajam peranan untuk segala
bahasa dan budaya.
Dalam kongres pertamanya di Solo pada tanggal 12 Juni 1918, Trikoro Dharmo
mengubah namanya menjadi Jong Java. Kongres juga menetapkan perubahan haluan
organisasi, dari semula organisasi non politik menjadi
organisasi politik.
Pada kongres selanjutnya di tahun 1926, Jong Java menyatakan
dalam anggaran dasarnya hendak menghidupkan rasa persatuan seluruh
bangsa Indonesia serta kerja sama dengan semua organisasi pemuda dalam rangka
membentuk
ke-Indonesiaan. Dengan demikian, organisasi ini menghapus sifat Jawa-sentris
serta mulai terbuka bekerja sama dengan pemuda-pemuda bukan Jawa.
2) Jong Sumateranen Bond
Organisasi kepemudaan Persatuan Pemuda-Pelajar Sumatera atau Jong Sumateranen Bond,
didirikan pada tahun 1917 di Jakarta. Pada Kongres ketiga, Jong Sumateranen Bond melontarkan pemikiran Moh. Yamin,
yaitu anjuran agar penduduk Nusantara menggunakan bahasa
Melayu sebagai bahasa pengantar dan bahasa persatuan. Jong Sumateranen Bond
melahirkan tokoh-tokoh besar seperti Moh. Hatta,
Moh. Yamin, dan Bahder Johan.
3) Jong Ambon, Jong Minahasa, Jong Celebes
Jong Ambon didirikan pada tahun 1918. Selanjutnya, antara tahun
1918–1919, berdiri Jong Minahasa dan Jong Celebes. Salah satu tokoh yang lahir
dari persatuan pemuda Minahasa adalah Sam Ratulangi.
Organisasi Pemuda lainnya
yang bergerak untuk
mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka adalah Sekar Rukun
(1919), Jong Betawi
(1927), dan Jong Bataks Bond (1925). Semua organisasi di atas nantinya
mendorong lahirnya Sumpah Pemuda.
Organisasi
kepemudaan yang tidak berlatar belakang suku dan kedaerah an adalah Perhimpunan
Indonesia. Perhimpunan Indonesia paling gencar me ngumandangkan persatuan
bangsa Indonesia di Belanda. Perhimpunan Indonesia beranggotakan para pemuda
dari berbagai suku dan pulau di Indonesia. Lahirnya berbagai organisasi pemuda
dan adanya keinginan pemuda untuk bersatu, para pemuda menghimpunkan dirinya
dalam Kongres Pemuda.
Pada
tahun 1926, berbagai organisasi kepemudaan menyelenggarakan Kongres Pemuda I di
Yogyakarta. Kongres Pemuda I, telah menunjukkan adanya kekuatan untuk membangun
persatuan dari seluruh organisasi pemuda yang ada di Indonesia.
Kongres
Pemuda I berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama. Ke sepakatan itu meliputi
dua hal berikut.
1.
cita-cita Indonesia merdeka
menjadi cita-cita semua pemuda Indonesia, dan
2.
semua perkumpulan pemuda berdaya upaya menggalang persatuan
organisasi pemuda dalam satu wadah.
Hasil
kesepakatan ini mampu meningkatkan kemajuan yang mendukung arti pentingnya
kesatuan dan persatuan antar organisasi pemuda. Hal ini merupakan prestasi
besar pada saat itu.
Kongres Pemuda II, atau dikenal sebagai Kongres Pemuda 28
Oktober 1928, dilaksanakan dalam tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh
penggagasnya, organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang
beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri
oleh berbagai wakil organisasi
kepemudaan, yaitu Jong Java, Jong Batak,
Jong Celebes, Jong Sumateranen Bond, Jong
Islamieten Bond, Jong Ambon, dan lainnya serta pengamat dari pemuda Tionghoa
seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan
Hok, Oey Kay Siang, dan Tjoi Djien
Kwie.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke
Jongenlingen Bond (KJB) Waterlooplein dulu Lapangan Banteng. Dalam sambutannya,
Ketua PPPI Sugondo Djojopoespito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat
persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad
Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dan pemuda. Menurutnya, ada lima
faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum
adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat
kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah
pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi
Mangoensarkoro,
berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan,
harus
pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus
dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di Gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan
Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain
gerakan kepanduan. Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak- anak disiplin d a n m a n d i r i , h a l - h a l y a n g d i b u t u h k a n d a l a m p e r j u a n g a n .
Adapun panitia Kongres Pemuda sebagai berikut. Ketua : Soegondo
Djojopoespito (PPPI)
Wakil
Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Moehammad Yamin (Jong Sumateranen Bond) Bendahara : Amir
Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu
I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond) Pembantu II : R. Katja
Soengkana (Pemoeda Indonesia) Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu
IV : Johanes Leimena (Jong Ambon) Pembantu V : Rochjani Soe’oed
(Pemoeda Kaoem Betawi)
Sumber:
Buku Sejarah Pergerakan Nasional (Fajrudin Muttaqin)
Rumusan
Sumpah Pemuda ditulis oleh Moehammad Yamin pada selembar kertas ketika Mr.
Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi
terakhir
kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan
secara panjang lebar oleh Muh. Yamin.
TUGAS MANDIRI :
1.
Tuliskan 3 visi mulia berserta
tujuan pembentukan Organisasi Trikoro darmo!
2.
Tuliskan 3 Organisasi Pemuda lainnya yang bergerak untuk mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka !
3.
Tuliskan 2 kesepakatan yang dihasilkan oleh kongres Pemuda I mengenai
rumusan dasar-dasar pemikiran bersama!
4.
Kapankah kongres pemuda II dilaksanakan, siapakah ketua kongres
tersebut, dimanakah kongres dilaksanakan. Serta apa yang dihasilkan dari
kongres pemuda II yang ditulis oleh Moehammad Yamin dan tuliskan
organisasi pemuda yang hadir pada kongres pemuda II tersebut!
5.
Tuliskan teks sumpah pemuda!
Selamat
mengerjakan!
0 komentar:
Post a Comment